1. Pendahuluan[kembali]
Dalam era modern ini, efisiensi energi dan otomatisasi menjadi aspek penting dalam pengelolaan sumber daya. Salah satu implementasi praktis yang dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan adalah sistem penerangan ruangan otomatis. Pada proyek ini, kami merancang dan mengembangkan sebuah sistem penerangan otomatis yang memanfaatkan operational amplifier (op-amp) dan transistor. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menciptakan sistem yang dapat mengontrol pencahayaan ruangan secara otomatis berdasarkan kondisi lingkungan, seperti intensitas cahaya dan keberadaan manusia, sehingga dapat menghemat energi dan memberikan kenyamanan optimal bagi penghuninya. Proyek ini juga mengedepankan pemahaman mendalam mengenai komponen elektronik dasar dan cara kerja rangkaian yang kompleks, menjadikannya sebagai aplikasi yang relevan dalam bidang teknik elektro dan otomatisasi.
2. Tujuan[kembali]
- Untuk mengetahui apa fungsi dari transistor uni bipolar, transistor bipolar, dan op amp
- Untuk mengetahui prinsip kerja transistor uni bipolar, transistor bipolar, dan op amp
- Memahami prinsip kerja sistem kontrol penerangan ruangan di rumah
- Meningkatkan pemahaman tentang sensor dan detektor
- Menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Aplikasi Kontrol Penerangan Ruangan
3. Alat dan Bahan[kembali]
3.1 Alat
Instrument
a. Voltmeter
DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2 Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.
- Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
- Output voltage: dc 1~35v
- Max. Input current: dc 14a
- Charging current: 0.1~10a
- Discharging current: 0.1~1.0a
- Balance current: 1.5a/cell max
- Max. Discharging power: 15w
- Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
- Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
- Ukuran: 126x115x49mm
- Berat: 460gr
Output voltage: 5V
Output Current: MAX 3A
Output power:15W
conversion efficiency: 96%
Pin Number | Pin Name | Description |
1 | Source | Arus mengalir keluar melalui Sumber |
2 | Gate | Mengontrol bias MOSFET |
3 | Drain | Arus mengalir masuk melalui Drain |
SPESIFIKASI :
· N-Channel Power MOSFET
· Continuous Drain Current (ID): 9.2A
· Drain to Source Breakdown Voltage: 100V
· Drain Source Resistance (RDS) is 0.27 Ohms
· Gate threshold voltage (VGS-th) is 4V (max)
· Rise time and fall time is 30nS and 20nS
· It is commonly used with Arduino, due to its low threshold voltage.
· Available in To-220 package
b. Resistor
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.
h. Touch Sensor
Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya.
Spesifikasi:
- Vin : dc 5v 9v.
- Radius : 180 derajat.
- Jarak deteksi : 5 7 meter.
- Output : digital ttl.
- Memiliki setting sensitivitas.
- Memiliki setting time delay.
- Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm.
- Berat : 10 gr.
Karakteristik Sensor LM35 :
- Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
- Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 º.
- Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
- Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
- Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
- Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
- Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
- Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRtSKPTdQdgtUTaB8L7T7oOowDYWGAY4rmlzoYUaShF5Vr2BQymqOjqrtkCGhYRBa6kCQe2QcE5s6a3HQYleoQYt_99Eny_yzoj1RLB23K3h_sOXEAzZSt0A6l6MfXfqsb7N0Pu2J-cuo/s280/Picture6.png)
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.
- Infra merah : 1,6 V.
- Merah : 1,8 V – 2,1 V.
- Oranye : 2,2 V.
- Kuning : 2,4 V.
- Hijau : 2,6 V.
- Biru : 3,0 V – 3,5 V.
- Putih : 3,0 – 3,6 V.
- Ultraviolet : 3,5 V.
Prinsip kerja dari modul sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivvYK8ZYWknup6ZmQzx3J99fsdY9luM63kS59a2f_qWb4ksm8vTYTS9cgrNCSylJWIAcrnPOxTbSYfax8GDw_B9AcyGGzalVEUXy8Rm81znb84-GcvN6K8P5VIC7aEBVnVvmGRIQajdfUd/w400-h217/image.png)
4. Dasar Teori[kembali]
a. Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari bahan campuran Carbon. Namun tidak sedikit juga resistor yang terbuat dari kawat nikrom, sebuah kawat yang memiliki resistansi yang cukup tinggi dan tahan pada arus kuat. Contoh lain penggunaan kawat nikrom dapat dilihat pada elemen pemanas setrika. Jika elemen pemanas tersebut dibuka, maka terdapat seutas kawat spiral yang biasa disebut dengan kawat nikrom.
Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Jika ditinjau secara mikroskopik, unsur-unsur penyusun resistor memiliki sedikit sekali elektron bebas. Akibatnya pergerakan elektronya menjadi sangat lambat. Sehingga arus yang terukur pada multimeter akan menunjukan angka yang lebih rendah jika dibandingkan rangkaian listrik tanpa resistor.
Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil dari nama salah seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm. Beliau juga yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik. Jika ditinjau secara mikroskopik, unsur-unsur penyusun resistor memiliki sedikit sekali elektron bebas. Akibatnya pergerakan elektronya menjadi sangat lambat. Sehingga arus yang terukur pada multimeter akan menunjukan angka yang lebih rendah jika dibandingkan rangkaian listrik tanpa resistor.
Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna:
1. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukkan angka langsung dari kode warna gleang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.
Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :
Dimana V adalah tegangan, I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan
b. Dioda
- Untuk alat sensor panas, misalnya dalam amplifier.
- Sebagai sekering(saklar) atau pengaman
- Untuk rangkaian clamper dapat memberikan tambahan partikel DC untuk sinyal AC.
- Untuk menstabilkan tegangan pada voltage regulator
- Untuk penyearah
- Untuk indikator
- Untuk alat menggandakan tegangan.
- Untuk alat sensor cahaya, biasanya menggunakan dioda photo.
Dioda dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
Untuk menentukan arus zenner berlaku persamaan:
c. Transistor
Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.
1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Selain itu, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
- Bi-Polar Transistor
- DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
- Continuous Collector current (IC) is 100mA
- Emitter Base Voltage (VBE) is > 0.6V
- Base Current(IB) is 5mA maximum
Jejenis konfigurasi transistor:
1. Fixed Bias
Fixed bias yaitu, arus bias IB didapat dari VCC yang dihubungkan ke kaki B melewati tahanan R seperti gambar dibawah:
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
e. Lampu
Warna | Panjanggelombang [nm] | Material semikonduktor | |
Gallium arsenide (GaAs)Aluminium gallium arsenide (AlGaAs) | |||
610 < λ < 760 | Aluminium gallium arsenide (AlGaAs)Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP) | ||
590 < λ < 610 | Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP) | ||
570 < λ < 590 | Gallium arsenide phosphide (GaAsP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Gallium(III) phosphide (GaP) | ||
500 < λ < 570 | Indium gallium nitride (InGaN) / Gallium(III) nitride (GaN)Gallium(III) phosphide (GaP)Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP)Aluminium gallium phosphide (AlGaP) | ||
450 < λ < 500 | Zinc selenide (ZnSe)Indium gallium nitride (InGaN) | ||
400 < λ < 450 | Indium gallium nitride (InGaN) | ||
multiple types | Dual blue/red LEDs, blue with red phosphor, or white with purple plastic | ||
λ < 400 | Diamond (235 nm) Boron nitride (215 nm) Aluminium nitride (AlN) (210 nm) Aluminium gallium nitride (AlGaN)Aluminium gallium indium nitride (AlGaInN) – (down to 210 nm) | ||
multiple types | Blue with one or two phosphor layers: yellow with red, orange or pink phosphor added afterwards, or white with pink pigment or dye. | ||
White | Broad spectrum | Blue/UV diode with yellow phosphor |
f. Motor DC
g. Ground
Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.
Simbol
Karakteristik IC OpAmp
· Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
· Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
· Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
· Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
· Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
· Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Inverting Amplifier
Rumus:
NonInverting
Rumus:
Komparator
Rumus:
Adder
Rumus:
Bentuk Gelombang
Sensor Kapasitif
Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.
Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.
Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.
Sensor sentuh Kapasitif merupakan sensor sentuh yang sangat populer pada saat ini, hal ini dikarenakan Sensor Kapasitif lebih kuat, tahan lama dan mudah digunakan serta harga yang relatif lebih murah dari sensor resistif. Ponsel-ponsel pintar saat ini telah banyak yang menggunakan teknologi ini karena juga menghasilkan respon yang lebih akurat.
Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.
Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.
Sensor Resistif
Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.
Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).
Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.
Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.
Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).
Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.
Sensor cahaya ultraviolet adalah sensor cahaya yang hanya merespon perubahan intensitas cahaya ultraviolet yang mengenainya. Sensor ini menerima input dalam bentuk intensitas cahaya ultraviolet dan menghasilkan output dalam bentuk perubahan besaran listrik.
Prinsip kerja sensor UV didasarkan pada radiasi sinar ultraviolet. Ketika sinar ultraviolet menyinari permukaan sensor, foton akan membangkitkan elektron, dan elektron ini akan diukur oleh sensor. Ada dua jenis sensor UV:
Spesifikasi:
· Vin : DC 5V 9V.
· Radius : 180 derajat.
· Jarak deteksi : 5 7 meter.
· Output : Digital TTL.
· Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm.
· Berat : 10 gr.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj27K9hWqdk8QqAYbIwpBbeleQwo4l24sUvzVh6fuhRetII23UIQcSMivoEhyXvwbC6wnUKCihwvxOhChRyXwCt-UwKXkNDq0p5YdpQ7VgzbwCTNKietsdDT17O0RT37ldJWkffGJb0wdw/w351-h400/spesifikasi+ldr+2.PNG)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0pPNYjTU2lf8ad9Ut8pXk0Q5Ls8gn3yjppNt28levlmR0U6_WMS_esVKEaHub2aINqio31KJNFcYWIXpgCRHNgOm8PL_XkvX-xHlZ-Nv9J0ntTnPjER2nLqrVH0vKEuMlc2BKE8GVmd7kFZOe3qIjnYwvajOY_8IojbYohgLM3Meb3ME88ldICvOyYh8/s320/IMG_20240709_110425.jpg)
Spesifikasi:
· Vin : DC 5V 9V.
· Radius : 180 derajat.
· Jarak deteksi : 5 7 meter.
· Output : Digital TTL.
· Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm.
· Berat : 10 gr.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0pPNYjTU2lf8ad9Ut8pXk0Q5Ls8gn3yjppNt28levlmR0U6_WMS_esVKEaHub2aINqio31KJNFcYWIXpgCRHNgOm8PL_XkvX-xHlZ-Nv9J0ntTnPjER2nLqrVH0vKEuMlc2BKE8GVmd7kFZOe3qIjnYwvajOY_8IojbYohgLM3Meb3ME88ldICvOyYh8/s320/IMG_20240709_110425.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrCBTMo1S3aifiXBVMzQx4UoWMZO4ytotImepBcuitcJR7Fms8ihzErxMWa4PE5T_Az0vTZdgm5WScNH8tEz32rDqin7aNrwtuHzl5F-M37xX2YpyKuvxRrTc_me5Vx19lExPukd5wYYk/s280/LM35-sensor-temperatur-atau-suhu.jpg)
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan ke sensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC.
Karakteristik Sensor LM35 :
- Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
- Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 º.
- Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
- Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
- Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
- Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
- Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
- Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
- Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.
- Lineritas +10 mV/ º C.
- Arus yang mengalir kurang dari 60 μA
- Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
- Range +2 º C – 150 º C.
- Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
- Suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRtSKPTdQdgtUTaB8L7T7oOowDYWGAY4rmlzoYUaShF5Vr2BQymqOjqrtkCGhYRBa6kCQe2QcE5s6a3HQYleoQYt_99Eny_yzoj1RLB23K3h_sOXEAzZSt0A6l6MfXfqsb7N0Pu2J-cuo/s280/Picture6.png)
5. Percobaan[kembali]
a) Prosedur[kembali]
Step 1 : Buka Aplikasi Proteus
Step 2 : Susun dan siapkan komponen
Step 3 : Rangkai komponen
Step 4 : Mulai simulasi pada proteus
Step 5 : Amati rangkaian yang dibuat
b) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]
Rangkaian keseluruhan
Sensor pir
ketika seseorang masuk ke pintu maka sensor pir akan mendeteksi gerakan dari pintu yang akan mengakibatkan testpin berlogika 1. Hal ini akan membuat adanya tegangan keluaran (Vo) sebesar 5 volt dari pir sensor yang akan menjadi Vinput pada op-amp. Op- amp yang digunakan adalah jenis voltage follower dimana Acl = 1 sehingga Vout=Vin. Vout disini akan menjadi tegangan untuk mengaktifkan transistor dan menghasilkan arus basis, kaki inverting dari op amp diumpankan ke Vout op-amp. Lalu dari Vout op-amp diumpankan ke R5, lalu ke kaki base transistor menuju kaki emitor dan berakhir di ground. Karena tegangan pada VBE bernilai 0,78V, nilai tersebut sudah cukup/memenuhi syarat untuk mengaktifkan transistor. Pad transistor menggunakan voltage divider sehingga R6 dan R7 dihubungkan seri untuk membentuk pembagi tegangan. Ketika transistor aktif, arus dari tegangan 12V akan diumpankan ke R6 menuju kaki base, ke emitor lalu ke R9 dan berakhir di ground, arus juga diumpankan dari R6 ke R7 lalu ke ground. Selanjutnya arus dari tegangan 12V akan diumpankan ke R8 lalu ke relay, masuk ke kolektor, keluar di emitor lalu ke R9 dan berakhir di ground. Karena ada arus yang melewati relay, maka switch relay berpindah ke kiri, dan karena switch relay telah berpindah maka ada arus yang mengalir dari baterai 12V yang akan menghidupkan lampu.
Rain sensor
Touch sensor
Sensor ini diletakkan di dinding ruangan, ketika sensor mendeteksi adanya sentuhan dari seseorang akan mengakibatkan testpin berlogika 1, jika sensor berlogika 1 maka akan membuat adanya tegangan keluaran sebesar 5V dari touch sensor yang akan menjadi tegangan inputan untuk op-amp, Vout dari sensor diumpankan ke kaki non inverting op amp. Op amp yang digunakan pada rangkaian adalah non inverting amplifier sehingga outputnya adalah (Rf/Rin+1)Vi . Arus dari Vout op amp diumpankan ke Rf dan mengalir ke Rin yang mana Rf dan Rin disusun secara seri dan berakhir ke ground. Tegangan output op amp ini digunakan untuk mengaktifkan transistor dan menghasilkan arus basis yang mengalir ke emiter lalu diumpankan ke R17 dan berakhir ke ground. Karena tegangan Vbe bernilai 0,80V, hal ini sudah cukup/memenuhi syarat untuk mengaktifkan transistor. Pada trasnsistor yang digunakan adalah transistor self bias. Ketika transistor on, arus dari tegangan 12V akan diumpankan ke R16, masuk ke relay lalu ke kolektor, keluar di emitor lalu diumpankan ke R17 dan berakhir di ground. Ketika arus masuk ke relay ,relay akan menghasilkan medan magnet sehingga akan menarik switch dan akan mematikan lampu.
Sensor UV
Aol pada op amp Lm741 sebesar 200.000. Jadi didapatkan (Vin = 0,12 - Vref = 0,06)x200.000=12000
dimana hasilnya bernilai + yang sangat besar, sedangkan output tidak bisa lebih besar dari Vsat, dimana Vsat = Vsuplay - 1 = 5-1 = 4 v. Disini terbaca nilai outputnya adalah 3,98 v, karena tegangan outputnya positif. Arus diumpankan ke R12, lalu ke kaki base, keluar di emitor dan berakhir ground.
Disini terbaca nilai dari vbe sebesar 0,78 v, yang mana nilai tersebut sudah memenuhi syarat untuk mengaktifkan transistor. Transistor yang digunakan yaitu fixed bias.
Ketika transistor on, arus mengalir dari 5 v dan terjadi percabangan. Pertama arus diumpankan ke R11, lalu ke kaki base keluar di emitor dan menuju ground. Arus juga diumpankan ke R10 melewati relay, masuk ke kolektor, keluar di emitor dan berakhir di ground. Karena ad arus yang melewati relay, maka relay akan menghasilkan medan magnet yang akan menarik switch dan lampu akan mati.
Ketika panas lampu cukup panas yaitu di atas 50 maka sensor akan mengeluarkan output tegangan >0.5 V yang akan di umpankan ke kaki non inverting dari rangkaian op amp detector non inverting dengan Vref 0,50 V yang membuat output op amp sebesar V saturasi yaitu 11 V, tegangan positif ini akan menghasilkan Tegangan Vbe yang membuat transistor aktif sehingga arus bisa mengalir melewati relay yang membuat switch berpindah posisi dan beralih sumber tegangan lampu dari 12V ke 10V.
c) Video Simulasi [kembali]
Video penjelasan sensor pir
Video penjelasan sensor rain
Video penjelasan sensor sentuh
Video penjelasan sensor uv
Video penjelasan sensor suhu
6. Download File[kembali]
Komentar
Posting Komentar